<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d32938856\x26blogName\x3dLiFe+Is+HappY+ThinG\x27s\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLACK\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://eccadiary.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://eccadiary.blogspot.com/\x26vt\x3d-1184923800942827085', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe", messageHandlersFilter: gapi.iframes.CROSS_ORIGIN_IFRAMES_FILTER, messageHandlers: { 'blogger-ping': function() {} } }); } }); </script>

BooKinG ... KaLo Mau

Wednesday, October 10, 2007

Tadi dah Menyanggupi kalo aye bakal sebarin ni kisah Nyata.. ni mbak dah kusebarin semoga bermanfaat buat teman teman semuanya.. original story take dari MP INI :

KISAH NYATA :


Orang-orang Mesir sangat gandrung kepada al-Quran.
Kemanapun mereka pergi, mereka tidak lupa untuk membawa mushaf.
Tidak heran bila hampir semua orang (apapun tugas, karir dan jabatannya) terlihat membaca Quran di sela-sela waktu senggang atau ba'da shalat.

Begitu juga pemilik toko, penjaganya, para karyawan, satpam, sopir taksi, bos-bos kantoran, selalu terlihat membaca al-Quran.
Kalau tidak dibaca, Al-Quran mereka letakkan dengan rapih di atas mejanya, atau ditenteng dan disimpan dalam tas jika bepergian.

Ayat-ayat al-Quran juga sering diperdengarkan dari rumah-rumah sederhana hingga hotel berbintang lima, dari warung-warung kecil hingga
shopping center
mewah, dari sarana transportasi butut hingga pesawat terbang.

Nyaris di semua tempat selalu ada yang membaca al-Quran. Begitupun di dalam taksi, mikrolet, bus kota, kereta api, tram kota, senantiasa para pemuda, bapak-bapk dan kaum hawa senantiasa khusyu membaca Quran sambil mengusir suara bising obrolan dan deru knalpot.

Secara umum, ayat-ayat al-Quran yang "distel" di dalam kendaraan sangat bempengaruhi "karakteristik" pendengarnya.
Normalnya, para penumpang malu untuk berbuat hal-hal yang tidak senonoh.

Kendati begitu, tetap saja ada saja pemandangan yang di luar dugaan.
Misalnya ada saja yang berbuat ricuh di dalam bus lantaran rebutan tempat duduk, tak setuju tarif, perempuan disenggol laki-laki nakal, dsb.
Sementara para pembaca al-Quran tetap anteng dan adem ayem.

Pemandangan lain (yang di luar dugaan) juga terjadi di musim panas tahun 2002, dalam perjalanan menuju Alexandria, kota pantai yang bersejarah itu.

Ada seorang gadis yang berpakaian sangat minim, bahkan tipis dan tembus pandang.
Semula dia tidak kebagian tempat duduk, akhirnya berdiri, dan "terlihat" oleh semua penumpang .
Dan jangan lupa, gadis-gadis Mesir kebanyakan montok-montok atawa 'berisi'.

Kebetulan seorang syekh mencoba mengingatkan, tapi tidak digubris.
Selengkapnya ditulis oleh kolumnis majalah Almannar, bukan Almannar yang dulu dikelola syekh Muhammad Rasyid Ridho
yang kemudian menulis tafsir Almannar itu, melainkan Almannar Aljadid/neo-Almannar) berikut ini:


Musim panas merupakan ujian yang cukup berat. Terutama bagi Muslimah, untuk tetap mempertahankan pakaian kesopanannnya.
Gerah dan panas tak lantas menjadikannya menggadaikan etika.
Berbeda dengan musim dingin, dengan menutup telinga dan leher kehangatan badan bisa terjaga. Jilbab memang memiliki multifungsi.

Dalam sebuah perjalanan yang cukup panjang, dari Kairo ke Alexandria; di sebuah mikrobus, ada seorang perempuan muda berpakaian kurang layak
untuk dideskripsikan sebagai penutup aurat, karena menantang kesopanan.

Ia duduk diujung kursi dekat pintu keluar.
Tentu saja dengan cara pakaian seperti itu mengundang 'perhatian' kalau bisa dibahasakan sebagai keprihatinan sosial.

Seorang bapak setengah baya yang kebetulan duduk disampingnya mengingatkan bahwa pakaian yang dikenakannya bisa mengakibatkan
sesuatu yang tak baik bagi dirinya sendiri.
Disamping itu, pakaian tersebut juga melanggar aturan agama dan norma kesopanan.

Orang tua itu bicara agak hati-hati, pelan-pelan, sebagaimana seorang bapak terhadap anaknya. Apa respon perempuan muda tersebut ?

Rupanya dia tersinggung, lalu ia ekspresikan kemarahannya karena merasa hak privasinya terusik. Hak berpakaian menurutnya adalah hak prerogatif seseorang !

"Jika memang bapak mau, ini ponsel saya.

" Tolong pesankan saya, tempat di neraka
Tuhan Anda ! "

Sebuah respon yang sangat frontal. Orang tua berjanggut itu hanya beristighfar.

Ia terus menggumamkan kalimat-kalimat Allah.

Detik-detik berikutnya, suasana begitu senyap.

Beberapa orang terlihat kelelahan dan terlelap dalam mimpi, tak terkecuali perempuan muda itu.

Lalu sampailah perjalanan di penghujung tujuan, di terminal terakhir mikrobus Alexandria.

Kini semua penumpang bersiap-siap untuk turun, tapi mereka terhalangi oleh perempuan muda tersebut yang masih terlihat tidur,

karena posisi tidurnya berada dekat pintu keluar.

"Bangunkan saja !" kata seorang penumpang.
"Iya, bangunkan saja !" teriak yang lainnya.

Gadis itu tetap bungkam, tiada bergeming.

Salah seorang mencoba mendekatinya, dan menggerak-gerakkan tubuh si gadis agar posisinya berpindah.

Namun.......astaghfirullah !

Apakah yang terjadi ?

Perempuan muda tersebut benar-benar tidak bangun lagi.
Ia menemui ajalnya dalam keadaan memesan neraka !

Kontan seisi mikrobus berucap istighfar, kalimat tauhid serta menggumamkan kalimat Allah sebagaimana yang dilakukan bapak tua yang duduk di sampingnya.
Ada pula yang histeris meneriakkan Allahu Akbar dengan linangan air mata.

Sebuah akhir yang menakutkan. Mati dalam keadaan
menantang Tuhan.

Seandainya tiap orang mengetahui akhir hidupnya....

Seandainya tiap orang menyadari hidupnya bisa berakhir setiap saat...

Seandainya tiap orang takut bertemu dengan Tuhannya dalam keadaan yang buruk...


Seandainya tiap orang tahu bagaimana kemurkaan Allah...

Sungguh Allah masih menyayangi kita yang masih terus dibimbing-Nya.

Allah akan semakin mendekatkan orang-orang yang dekat dengan-NYA ....semakin dekat.

Dan mereka yang terlena seharusnya segera sadar...
mumpung kesempatan itu masih ada !


Apakah booking tempatnya terpenuhi di alam sana ?


Jama'ah , sering-seringlah berdoa seperti ini
:

Allahumma inni as'aluka salamatan fid diin (yang Allah, berilah aku keselamatan di akherat)

wa 'afiatan fil jasad (dan kesehatan tubuh)
wa ziyadatan fil 'ilmi (dan bertambah ilmu)
wa barakatan fir rizqi (dan keberkahan rezeki)
wa taubatan qablal maut (dan taubat sebelum mati)
wa rahmatan 'indal maut (dan kasihsayang ketika mati)
wa maghfiratan ba'dal maut (dan ampunan setelah mati)

Allahumma hawwin 'alayya fii sakaratil maut (ya Allah permudahkanlah aku ketika sekarat/hendak mati).


Entahlah, apakah ini yang disebut dengan su'ul khatimah itu.
Mungkin si perempuan ini juga (pernah) sembahyang,
mungkin juga pernah beramal salih selama hidupnya.

Siapa tahu?


Wallahu a'lam.


Bookmark this post to del.icio.us Digg this post! Bookmark this post to Yahoo! My Web Bookmark this post to Furl