<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d32938856\x26blogName\x3dLiFe+Is+HappY+ThinG\x27s\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLACK\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://eccadiary.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://eccadiary.blogspot.com/\x26vt\x3d-1184923800942827085', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

What The FucK Are We

Saturday, February 24, 2007

Pagi pagi blogwalking hemmm kubaca salah satu artikel dari temankuw ow sangat dalam artinya, sangat menggambarkan gimana keadaan ku sekarang yah jujur aku memang seperti yang tergambar di artikelnya. Aku ato kamu yang lagi baca blog ku aku yakin pasti kalian juga mengalaminya. Berikut artikel yang sengaja ku copy paste dari blog bang joe.

Kita selalu menganggap orang lain brengsek, sementara kita sendiri selalu lupa sebab musabab yang membuat orang lain jadi brengsek terhadap kita, kita lupa sebelum menjadi brengsek orang itu seperti apa, dan saat itu diri kita seperti apa?

Kita selalu menuntut orang lain untuk selalu baik terhadap kita sementara kita sendiri berbuat semau kita, kita selalu menuntuk orang lain untuk menjadi baik tanpa kita pernah baik kepadanya, kita menuntut orang lain untuk membuat kita nyaman tapi kita tidak pernah menanyakan apa yang membuat dia nyaman bersama kita ....

Kita tidak suka apabila dicurigai, dimarahi, dan diperlakukan tidak enak, akan tetapi kita sendiri lupa apakah kita sendiri memperlakukan orang lain dengan enak atau tidak...

Kita selalu menyalahkan orang lain karena masa lalu keluarga kita, sementara orang lain tidak harus menyalahkan kita untuk kesalahan keluarganya, orang lain harus ikut aturan kita sementara kita sendiri mengatur diri sulit .....

Kita mungkin lebih pandai mengumpat orang lain daripada mengumpat pada diri kita sendiri, kita lebih pandai menyalahkan orang lain untuk tiap tiap kesalahan orang lain tanpa berusaha untuk mawas diri ....

Kita sudah menganggap memiliki orang lain, mengatur, membolak balik setiap katanya, kemudian menyalahkannya, lalu apabila dia menjadi marah kita mengumpatnya, menunjukkan bahwa ia tidak berhak marah untuk tiap tiap apa yang kita lakukan, kita menganggap kita menjadi bagian dari orang lain itu tanpa berusaha untuk masuk dan beradaptasi dengan diri dan jiwa orang itu ....

Kita selalu menganggap kita baik, kemudian menyalahkan orang lain, menceritakan pada teman teman tentang semua hal ikhwal dan aib yang orang lain lakukan dengan melupakan segala aib yang kita lakukan yang mungkin bagi orang lain tak termaafkan namun bagi dia termaafkan ...

Kita memang aneh ....

Kita selalu tidak pernah bisa menghargai seseorang yang hampir atau menyayangi kita sehingga dia pergi meninggalkan kita, dan kemudian kita akan sedih, menyesal, mengumpat atau bahkan mencari alibi untuk membenarkan diri kita sendiri ...

Bookmark this post to del.icio.us Digg this post! Bookmark this post to Yahoo! My Web Bookmark this post to Furl
  1. Anonymous Anonymous | 8:01 AM |  

    kenapa tidak demikian dengan diriku yah... ada preman curhat...!!!

  2. Anonymous Anonymous | 8:06 AM |  

    memamng bener...ada baiknya qta selalu berkaca.menempatkan diri pasa posisi sulit yg dialami orang lain.dengan begitu..segala apa yang qta lakuin...smg ga bikin orang lain kecewa..^_^.dalem bgt ya artikelnya..mpe nangis nih :((

  3. Anonymous Anonymous | 8:49 AM |  

    bnr juga seh melihat diri kita sndr. sebab dari diri kita sndr kita bisa melihat kesalahan yg prnh kita perbuat, dan dari situ pula kita harus belajar. belajar untuk menjadi lebih baik.
    menyalahkan org pun jg mudah, memutar balikkan fakta utk kepentingan pribadi, tp itu juga kembali ke masing2 personal(like my kasus...)

    Aq selalu belajar utk tidak menyalahkan org lain tp berusaha menghindari agar tidak menjadi "obyek"

    Tapi aq juga belajar untuk memahami diri sendiri. Jangan cuma bisa menyalahkan, itu artinya "Nol"
    berusahalah berubah dan merubah itu lebih "baik"

    Spt aq... aq selalu "belajar" menjadi lbh baik...dan baik.. dan belajar...

    loh kok jd aq yg curhat hehehe... gt ae wesh...

    ya sapa tau comment aq ada manfaate
    dev.....!!!

  4. Blogger tjahaju | 9:17 AM |  

    what the fake are we...
    are we the actor of fakeness or the victim of the fakeness...

  5. Anonymous Anonymous | 9:23 AM |  

    pageeeeee caaaa wekeke
    aku coret coret setitik iks...
    pokoke coment kan..??
    here we go..

    *jeneng e ae menungso ..(namanya aja juga manusia.)Sifat2 egois,munafik,suka menyalahkan, tidak terlalu salah se menurutkuw, mengingat pada hakikatnya manusia yang satu memang berbeda dengan manusia yang lain.(lak ngunu ta friend..?)
    hehehe..
    ya memang kadang-kadang.., kita tidak sadar akan nilai diri kita. Sering kali kita salah berpikir seperti “Saya adalah seperti yang orang lain katakan tentang saya” atau “Saya akan menemukan nilai diri saya dalam pendapat mereka tentang saya”(ngerti kan maksud nya?). Citra diri atau gambar diri yang tidak benar akan membuat kita tidak menjadi manusia yang utuh serta menghambat hubungan kita dengan orang lain... Padahal sebagai makhluk sosial, kita harus berinteraksi dengan makhluk hidup yang lain...meskipun mereka tidak meyangi kita..^_^..

    hihi sukses friend....
    sepurane nek onok salah2 kata...


    -cbox- . AREMA`voice

  6. Anonymous Anonymous | 3:27 PM |  

    AgAk PusiNg+MbuLet Tulisanne Tapi Ngerti Lah Maksud'e.......
    Duh Ca KayaKNya Bener Kata Dian Kita ini >>>> The victim of the fakeness... [kayaknaaaa] :d
    btw..Keep StrUggle (echie)

  7. Anonymous Anonymous | 12:57 PM |  

    hidup adalah sebuah probabilitas yang luas..tapi apakah kita mampu mendeskripsikan tiap tiap alurnya dengan baik?

    semua kembali kepada masing masing ego..saat ego mulai angkat bicara, saat itulah jelas terlihat sejauh mana bijaksananya seorang manusia

Leave your response